jpnn.com - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berkomitmen memperkuat perlindungan Gajah Sumatra yang kini berada dalam kondisi populasi kritis.
Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kunjungan ke Rumah Sakit Gajah di Taman Nasional Way Kambas bersama Faunaland Indonesia dan mitra internasional Vantara dari India.
Direktur Konservasi Spesies dan Genetik Direktorat Jenderal KSDAE Ahmad Munawir mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk memperbaiki ekosistem sebagai habitat utama Gajah Sumatra.
“Kunjungan kita ke sini (Way Kambas) bersama tim dari Faunaland Indonesia, dan juga Vantara bahwa ini adalah bentuk komitmen daripada Kementerian Kehutanan, khususnya menteri kita, Pak Raja Juli bahwa kita harus memperbaiki ekosistem sebagai habitat daripada Gajah Sumatra,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/12).
Berdasarkan data internasional, populasi Gajah Sumatra berada dalam kategori Critically Endangered akibat penurunan jumlah dan rusaknya habitat. Saat ini, Munawir menjelaskan, kantong habitat gajah yang sebelumnya lebih dari 44 lokasi menyusut menjadi sekitar 21 kantong yang terfragmentasi.
Karena itu, Kemenhut mendorong kolaborasi multipihak untuk menyelamatkan populasi dan habitat gajah. Termasuk membangun konektivitas antarhabitat melalui koridor ekologis.
Munawir menerangkan, Kemenhut membuka peluang kerja sama lanjutan, termasuk revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas. Bahkan rencananya, Vantara akan membangun rumah sakit gajah baru di wilayah Sumatra lainnya.
“Dari Vantara akan membantu Indonesia untuk membangun atau merevitalisasi yang tadi, rumah sakit Gajah di Way Kambas dan mungkin ke depan kiranya juga bisa membangun rumah sakit lainnya yang ada di Pulau Sumatra yang mungkin di Riau dan mungkin di Aceh,” jelasnya.











































