jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Francine Widjojo mendesak Bank DKI menerapkan prinsip meritokrasi dalam perekrutan direksi.
"Posisi-posisi penting di BUMD Provinsi DKI Jakarta, termasuk Bank DKI, seharusnya diisi oleh para profesional berorientasi pelayanan publik yang efisien bagi warga Jakarta,” tutur perempuan yang juga pengacara dan pegiat komunitas di Jakarta itu.
Francine prihatin dengan adanya kehebohan soal 'orang-orang titipan’ di Bank DKI.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta agar Bank DKI tidak menerima 'orang-orang titipan’ lagi menjadi bagian dari jajaran direksinya.
"Sangat disayangkan dan disesalkan bila benar bahwa permasalahan yang timbul di Bank DKI diakibatkan oleh orang-orang titipan dan bisa jadi membawa kepentingan-kepentingan tertentu. Apalagi di bidang perbankan yang menyangkut dana masyarakat dan kepercayaan publik,” ujar Francine.
Dia juga pernah mengungkapkan gangguan yang dialami oleh nasabah Bank DKI, sehingga tidak bisa menarik atau mengirim uangnya ke luar terjadi lebih dari dua minggu lamanya.
Menurut Francine, kepercayaan para nasabah dalam menitipkan uangnya kepada Bank DKI turut ditentukan oleh kompetensi pejabat-pejabat yang dipilih untuk mengelola bisnis tersebut.
“Kepercayaan stakeholders, terutama nasabah terhadap bank juga salah satunya ditentukan oleh siapa orang-orang yang mengurusinya, bagaimana kemampuannya dalam mengurusi bisnis tersebut, serta bagaimana penanganan yang tepat dan cepat ketika terjadi masalah,” ujar Francine.