jateng.jpnn.com, SEMARANG - Football Institute melakukan bedah data performa pelatih tim nasional Indonesia, mulai dari era Shin Tae-yong (STY), Patrick Kluivert, hingga pelatih timnas U-23 saat ini Gerard Vanenburg.
Founder Football Institute Budi Setiawan menegaskan secara statistik ketiga pelatih ini punya pola yang mirip di tahun pertama.
“Tidak ada perbedaan yang berarti dari sisi persentase. Bedanya ada di tekanan mental dan target,” kata Budi dalam keterangan resminya, Jumat (12/9).
Menurutnya, Kluivert menghadapi tekanan berat karena harus meloloskan Indonesia ke Round 4 Kualifikasi Piala Dunia, sementara Vanenburg dituntut membawa timnas U-23 ke Piala Asia dan Olimpiade 2028.
Data Performa Pelatih Timnas:
- Shin Tae-yong (Timnas U-23, 2021–2025)
21 laga: 11 menang, 10 kalah, tanpa imbang.
Tahun pertama: 4 laga → 2 menang (50%), 2 kalah.
Prestasi: medali perunggu AFF U-23 2021, terhenti di Kualifikasi Piala Asia U-23. - Gerard Vanenburg (Timnas U-23, sejak Juli 2025)
8 laga: 4 menang (1 via adu penalti), 2 imbang, 2 kalah.
Tahun pertama: persentase kemenangan 50%, sama dengan STY. - Shin Tae-yong (Timnas Senior, 2021–2025)
60 laga: 26 menang, 14 imbang, 20 kalah.
Tahun pertama (15 laga): 46,7% menang, 20% imbang, 33% kalah.
Prestasi: Runner-up AFF 2022, lolos ke Piala Asia. - Patrick Kluivert (Timnas Senior, sejak Januari 2025)
Langsung ditugasi melanjutkan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Catatan: 2 kemenangan (China, Bahrain), 2 kekalahan (Jepang, Australia).
Prestasi: meloloskan Indonesia ke Round 4 Kualifikasi Piala Dunia hanya dalam tiga bulan.
Budi menilai jika STY butuh empat tahun untuk membawa tim Garuda Muda menembus Piala Asia, Kluivert justru langsung membuat kejutan.
“Kredit tinggi layak diberikan kepada Kluivert. Dia bisa membawa Indonesia ke Round 4 menghadapi lawan-lawan kuat, padahal tanpa kesempatan TC,” jelas Budi.
Meski begitu, Budi menegaskan membandingkan pelatih lintas era tidak bisa dilakukan secara mentah. “Situasi, ruang, dan waktunya berbeda. Proses tiap pelatih harus dilihat secara utuh,” katanya. (Antara/jpnn)