jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Duolingo, aplikasi belajar bahasa paling populer di dunia dan Tokopedia, raksasa e-commerce Indonesia resmi mengumumkan kolaborasi strategis yang telah lama dinantikan dan berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Meskipun berasal dari dua dunia yang berbeda, kolaborasi ini terasa selaras dan relevan bagi masyarakat Indonesia.
Selama ini, keduanya kerap dikaitkan melalui meme, komentar, serta berbagai konten buatan pengguna yang beredar di media sosial. Duo, maskot ikonik dari Duolingo, dan Toped, maskot ceria milik Tokopedia, telah menjadi dua karakter burung hantu hijau yang mudah dikenali dan memiliki tempat tersendiri dalam budaya pop digital Indonesia.
Pertemuan Dua Maskot: Kolaborasi Seru di Media Sosial
Kolaborasi ini diawali dengan sebuah kejutan melalui akun TikTok yang berhasil menarik perhatian warganet di media sosial. Selama satu hari penuh, Duo mengambil alih akun Tokopedia dan mengumumkan “Bukan Tokopedia, jangan minta promo.” Sementara, Toped muncul di akun Duolingo Indonesia untuk memberikan klarifikasi yang tak kalah jenaka dengan menyatakan “Saya tidak mengajar bahasa.”
Pertukaran identitas ini langsung viral dan disambut dengan antusias oleh para penggemar. Bahkan kedua akun memperbarui bio mereka dengan sentuhan jenaka guna menanggapi kebingungan yang terjadi.
Tak hanya ramai di media sosial, keseruan kolaborasi ini juga hadir secara offline lewat dua billboard yang berdampingan di pusat Jakarta. Melalui pendekatan yang kreatif, keduanya berupaya “meluruskan identitas yang tertukar” dengan menampilkan karakter dan keunggulan khas masing-masing merek.
Tokopedia menegaskan posisinya sebagai platform e-commerce dengan berbagai promo terbaik, sementara Duolingo menampilkan dirinya sebagai aplikasi belajar bahasa yang seru dan mudah diakses oleh siapa pun.




































