jpnn.com, JAKARTA - PT Diastika Biotekindo Tbk, perusahaan distributor alat kesehatan dan diagnostik ternama, resmi melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan target penghimpunan dana optimistis Rp200 miliar.
Perusahaan yang telah beroperasi sejak 1989 ini akan menggunakan dana hasil IPO sepenuhnya untuk penguatan modal kerja dan ekspansi jaringan distribusi nasional.
Direktur Utama PT Diastika Biotekindo, FX Yoshua Raintjung, menyatakan, IPO merupakan bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang perseroan. "Sekaligus mendukung program substitusi impor alat kesehatan melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)," kata Yoshua dalam paparan publik dan konferensi pers, di kawasan Jakarta Selatan, Senin (23/6).
Perusahaan melepas 815 juta saham baru atau 20,04 persen dari modal ditempatkan dengan harga penawaran Rp120-Rp140 per saham.
Sebagai distributor utama alat diagnostik di Indonesia, Diastika melayani lebih dari 4 ribu fasilitas kesehatan di seluruh negeri.
"Kami menargetkan pertumbuhan tahunan 10-20 persen dengan fokus pada pengembangan produk lokal seperti HbA1c untuk diabetes, teknologi PCR, dan NGS (genomik)," tambah Yoshua.
Perusahaan yang pernah meraih penghargaan "Best Bio-Rad Distributor in Southeast Asia" pada 2019 ini memiliki dua segmen bisnis utama. Segmen diagnostik klinis menyumbang 79 persen pendapatan, sementara life science berkontribusi 21 persen.
Diastika bekerja sama dengan lebih dari 15 prinsipal internasional ternama seperti Siemens Healthineers dan Beckman Coulter.