jpnn.com, JAKARTA - Di saat banyak pabrikan berlomba menyalakan masa depan listrik penuh, Isuzu justru memilih jalannya sendiri.
Di tanah asalnya, Isuzu memperkenalkan inovasi yang tak kalah futuristik: mesin multibahan bakar — pertama di dunia untuk kendaraan niaga.
Langkah tersebut bukan sekadar nostalgia terhadap mesin pembakaran internal (ICE), tetapi strategi matang bernama “multi-pathway approach”.
Yaitu pendekatan yang menggabungkan elektrifikasi dengan pengembangan mesin konvensional yang lebih bersih.
“Mesin ICE masih bisa berevolusi. Mesin multibahan bakar ini menjawab kebutuhan zaman sekaligus mendukung target netral karbon,” ungkap Division Head of Business Strategy PT. Isuzu Astra Motor Indonesia Rian Erlangga, melalui keterangannya, Jumat (31/10).
Mesin baru memang berangkat dari basis diesel konvensional. Namun, para insinyur Isuzu menanamkan sistem pengapian dan injeksi bahan bakar yang bisa menyesuaikan diri dengan berbagai jenis bahan bakar.
Hasilnya, satu mesin bisa “meneguk” solar, gas alam, biofuel, hidrogen, hingga bahan bakar sintetis.
Pendekatan itu terasa logis jika melihat karakter pasar kendaraan niaga.


 
 






































