jpnn.com, JAWA BARAT -
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan tidak akan berutang, meski saat ini pemerintah pusat mengurangi dana transfer ke daerah (TKD) dalam APBN 2026.
Demul--sapaannya--lebih memilih melakukan efisiensi anggaran dibandingkan menarik utang baru.
Ada beberapa hal yang jadi pertimbangan Demul ogah mengambil utang. Salah satu alasannya adalah risiko menjadi baru.
Sehingga, langkah efisiensi dirasakannya yang paling aman untuk saat ini.
"Menggunakan dana pinjaman yang sangat besar, yang akhirnya memberikan beban terhadap ekonomi. Jadi bagaimana cara membangun infrastruktur yang baik agar mandiri, maka pemerintahnya harus efesien," kata Dedi di Gedung Sate, Senin (13/10).
Efisiensi yang dimaksud Demul yaitu dengan membelanjakan anggaran publiknya untuk kepentingan masyarakat itu sendiri, dan juga mengurangi belanja alat tulis kantor, mengurangi belanja listrik, air, dan perjalanan dinas.
Selain itu, mengurangi belanja pakaian dinas, kegiatan-kegiatan seminar-seminar, simposium, kegiatan protokoler, protokoler, forum diskusi.