jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membuka Ngaji Budaya Tradisi Muharam di Nusantara di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (23/6).
Menag mengatakan tradisi Muharam melalui kegiatan Ngaji Budaya merupakan upaya menajamkan hati nurani dan mengasah batin umat beragama.
Menurut Menag, tradisi ngaji budaya merupakan bentuk sujud budaya yang bukan hanya ritual fisik, tetapi juga simbol penundukan batin manusia di hadapan.
“Tradisi seperti ini harus dilestarikan di Kemenag, apa pun agama kita,” ujar Menag.
Dia menjelaskan seni dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk penajaman hati.
Menag kemudian mengutip pesan Imam Ghazali bahwa orang yang tidak punya rasa seni, hatinya kering. Seni adalah salah satu jalan mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Cara mencintai Tuhan bisa lewat seni. Jadi, membaca Al-Qur’an pun harus dengan lantunan yang indah, azan juga begitu. Jadi, tradisi Muharam ini adalah upaya menajamkan hati nurani kita," jelasnya.
Sementara, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad menyampaikan dua pesan dalam Ngaji Budaya agar bisa dipahami dan dihayati seluruh masyarakat Indonesia.