jpnn.com - JAKARTA - Ketua Bidang Politik DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bestari Barus menilai rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Ke-2 RI Soeharto merupakan langkah yang tepat dan berani.
Dia menjelaskan bangsa Indonesia perlu menilai Soeharto secara utuh, bukan hanya dari sisi kontroversinya, tetapi juga dari kontribusinya yang besar bagi pembangunan nasional.
“Soeharto adalah bagian dari sejarah bangsa yang tidak bisa dihapus. Dia membawa Indonesia menuju stabilitas ekonomi, swasembada pangan, dan pembangunan infrastruktur besar-besaran. Itu fakta sejarah yang tidak bisa disangkal,” kata Bestari dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Kamis (30/10).
Bestari lantas mengritik sikap sebagian beberapa politisi PDIP yang menolak usulan tersebut.
Menurutnya, penilaian subjektif satu atau dua orang tidak sepatutnya mempengaruhi keputusan pemerintah dalam menentukan siapa yang layak menerima gelar pahlawan nasional.
Dia menjelaskan pemerintah memiliki mekanisme dan pendalaman yang komprehensif untuk memberikan gelar pahlawan kepada seseorang.
“Pernyataan sikap satu atau dua orang dari PDIP tentu tidak akan mempengaruhi keputusan pemerintah. Saya yakin tim penilai gelar pahlawan sudah meneliti dengan matang dan siapapun yang akan ditetapkan nantinya pasti telah memenuhi kriteria,” lanjutnya.
Bestari juga menilai komentar negatif yang disertai kalimat merendahkan terhadap Soeharto menunjukkan pandangan yang tidak objektif terhadap sejarah.


 
 






































