jpnn.com, BOGOR - Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), M. Hasanuddin Wahid resmi menyelesaikan jenjang pendidikan doktoralnya di Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia.
Pria yang akrab disapa Cak Udin itu dinobatkan sebagai lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,98, atau lulus dengan pujian besar (magna cum laude).
Cak Udin menyelesaikan disertasinya yang berjudul “Strategi Pertahanan Indonesia dalam Menghadapi China Grey Zone Strategy di Kawasan Laut China Selatan Guna Mendukung Pertahanan Negara" dan mendapat pengakuan akademik luar biasa dari UNHAN.
"Sejauh ini belum ada satupun penelitian dari aspek teoritik yang mengangkat China grey zone strategy yang melakukan pengukuran tingkat dan jenis ancaman. Penelitian yang ada masih berfokus pada pendeskripsian apa saja operasi grey zone tanpa membahas strategi komprehensif untuk menangkalnya," kata Cak Udin di Kampus Utama UNHAN, Bogor, Kamis (18/9).
Cak Udin mengupas masalah ancaman grey zone di Laut China Selatan dengan menggunakan teori Asymmetric Warfare, Power dari Joseph Nye, dan strategi pertahanan.
Pertama, teori Asymmetric Warfare yang menjelaskan tentang konflik yang tidak seimbang dan bagaimana pihak dengan sumber daya lebih sedikit dapat menggunakan strategi tertentu untuk menghadapi pihak yang lebih kuat.
Kedua, teori Power dari Joseph Nye yang menyoroti konsep kekuatan lunak (soft power), kekuatan keras (hard power), dan kekuatan cerdas (smart power) dalam hubungan internasional.
Ketiga, teori strategi pertahanan yang memberikan kerangka kerja dalam merancang langkah-langkah pertahanan efektif.