Akademisi Sepakat Tata Kelola Elpiji 3 Kg Penting untuk Cegah Kebocoran Subsidi

3 weeks ago 20

Jumat, 21 Februari 2025 – 14:26 WIB

Akademisi Sepakat Tata Kelola Elpiji 3 Kg Penting untuk Cegah Kebocoran Subsidi - JPNN.com Jabar

Sejumlah narasumber dalam diskusi ekonomi ‘Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB)’ di Bandung. Foto: sources for JPNN

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, untuk membenahi kebijakan tata kelola subsidi Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg atau gas melon melalui sub-pangkalan mendapat berbagai respons positif dari akademisi.

Kebijakan yang bertujuan menekan kebocoran subsidi itu dinilai bisa memangkas rantai distribusi sehingga tak terlalu panjang. 

Dosen FISIP Universitas Parahiyangan (Unpar) Kristian Widya Wicaksono, menyebut pembuatan kebijakan sub-pangkalan ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menghadirkan gas bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET) kepada masyarakat. 

"Kalau misalnya ini (sub-pangkalan) dijadikan solusi ya, pangkalan-pangkalan agak lebih dekat dan lebih memastikan bahwa distribusinya bisa sampai ke masyarakat. Menurut saya, ya, bisa jadi solusi (menekan harga gas 3 kg)," kata Kristian dalam diskusi ekonomi ‘Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB)’ di Bandung, dikutip Jumat (21/2/2025).

Menurut Kristian, pemerintah tinggal menunjukkan konsistensinya dalam penerapan kebijakan ini. Sub-pangkalan, kata dia, harus bisa menjadi solusi pamungkas dalam penanganan harga gas subsidi yang dijual terlampau mahal. 

Selain itu, ia juga mewanti-wanti agar penunjukan sub-pangkalan elpiji dilakukan secara transparan dan terbuka. Sebab, Kristian menilai akan ada banyak pihak yang menginginkan peran tersebut. 

"Karena kan bernilai ekonomi, apa pun yang bernilai ekonomi pasti menggiurkan. Sudah gitu dicampur dengan kepentingan ekonomi dan politik, perkawinan yang paling menguntungkan dan semua orang mencari itu semua. Nah, sekarang tinggal kalau misalnya peluang ini ingin ditutup, maka ya penunjukan pangkalannya harusnya terbuka kepada publik," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjajaran (Unpad) Bayu Kharisma, menyebut pembentukan sub-pangkalan juga harus diikuti pembenahan tata kelola distribusi gas 3 kg.

Pandangan pengamat soal pembenahan kebijakan tata kelola subsidi gas 3 kilogram.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News

Read Entire Article
| | | |