jpnn.com, JAKARTA - Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Gorontalo Sahmin Madina menyentil konten yang dibuat konten kreator Ferry Irwandi terkait situasi bencana di Sumatera khsususnya di Aceh Tamiang.
Dia menilai konten tersebut tidak peka terhadap penderitaan korban dan berpotensi mengandung muatan politisasi.
“Di tengah kondisi bencana, yang dibutuhkan masyarakat adalah empati dan solidaritas, bukan narasi provokatif yang justru memperkeruh suasana,” kata Sahmin, Minggu (7/12).
Menurutnya, pernyataan Ferry yang menyebut negara tidak hadir di lokasi bencana merupakan klaim terlalu jauh dan tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi di lapangan.
Ia menegaskan banyak unsur pemerintah, sukarelawan, hingga aparat yang telah turun membantu korban.
“Jangan membangun opini seolah-olah negara benar-benar abai. Itu tidak adil bagi mereka yang bekerja siang malam membantu masyarakat terdampak,” ujarnya.
Sahmin mengingatkan sebagai figur publik, konten kreator memiliki tanggung jawab moral dalam menyampaikan informasi ke publik.
"Narasi yang disampaikan harus berbasis data dan tidak mengedepankan emosi semata apalagi memicu kontroversi dan provokatif," katanya.










































