jpnn.com, KUALA LUMPUR - Indonesia akan mempercepat transisi energi dan memperkuat pasar karbon setelah para pemimpin negara Asia Zero Emission Community (AZEC) mendeklarasikan lima komitmen bersama di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).
Pertemuan ini berlangsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang mewakili Pemerintah Indonesia, menyatakan bahwa kesepakatan ini memberikan keuntungan besar bagi Indonesia.
"Pemerintah Indonesia berpeluang besar memperkuat pembiayaan transisi energi dan pengembangan pasar karbon yang melimpah dari Indonesia," kata Menko Airlangga dari Kuala Lumpur, Minggu (26/10/2025).
Airlangga menambahkan selain berpotensi meluaskan pasar karbon dan mempercepat transisi energi, Indonesia juga bakal mendapat dukungan teknologi dekarbonisasi. Hal ini mencakup hidrogen, energi terbarukan, dan solusi untuk efisiensi energi.
Menurut Menko Perekonomian, deklarasi lima komitmen bersama para pemimpin negara juga bakal meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis sektor energi di kawasan Asia. Tujuan besarnya yakni mencapai Net Zero Emissions 2026.
"Ini meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis energi kawasan untuk mencapai Net Zero Emission 2060. Ini keuntungan bagi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," ujar Airlangga.
Dalam pertemuan ke-3 pemimpin negara anggota AZEC di Kuala Lumpur, dipimpin Perdana Menteri Jepang dan Perdana Menteri Malaysia. Pertemuan ini membahas strategi untuk mempercepat transisi energi dan dekarbonisasi di kawasan Asia.







































