jateng.jpnn.com, SEMARANG - Meski geliat ekonomi mulai bangkit, angka pengangguran di Jawa Tengah ternyata masih mencengangkan. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ada 950 ribu warga Jateng yang masih menganggur.
Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengungkapkan angka tersebut tercatat per Februari 2025, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,33 persen dari total angkatan kerja yang mencapai 21,87 juta orang. Dari jumlah itu, baru 20,92 juta yang sudah terserap bekerja.
"Setahun terakhir memang ada penambahan tenaga kerja sekitar 515 ribu orang, tapi tantangan kita masih besar," ujar Endang, Rabu (12/6).
Lebih lanjut, Endang membeberkan tiga daerah dengan pengangguran tertinggi di Jateng. Brebes berada di puncak dengan TPT 8,35 persen, disusul Cilacap (7,83 persen) dan Tegal (7,53 persen).
Sebaliknya, daerah yang paling adem ayem soal pengangguran adalah Temanggung (2,35 persen), Wonogiri (2,4 persen), dan Rembang (2,84 persen).
"Keberadaan kawasan industri seperti KITB (Batang) dan KEK Kendal sangat membantu menyerap tenaga kerja. Kami dorong terus investasi di sektor ini," jelas Endang.
Dia juga menyoroti geliat industri di wilayah timur Jateng, terutama Rembang. Di Lasem, industri sepatu disebut mulai menggeliat pesat dan berhasil menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah signifikan.
“Kalau sektor padat karya seperti ini terus berkembang, angka pengangguran bisa ditekan lebih cepat,” tegasnya. (antara/jpnn)