jpnn.com, SERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Banten berencana melanjutkan kerja sama pembuangan sampah dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebanyak 500 ton sampah guna memenuhi kuota pasokan untuk proyek strategis nasional Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Wakil Wali Kota Serang Nur Agis Aulia mengatakan kerja sama ini diperlukan karena volume sampah Kota Serang belum mencukupi batas minimal operasional PSEL.
"Pertimbangannya kami ingin menyukseskan program strategis nasional PSEL di mana Kota Serang menjadi salah satu proyek percontohan. Salah satu prasyarat nya adalah jumlah sampah minimal 1.000 ton, sementara produksi sampah kita masih kurang," kata Agis.
Dia menjelaskan berdasarkan data saat ini, volume sampah Kota Serang yang terangkut ke TPSA Cilowong baru mencapai sekitar 419 ton per hari.
Oleh karena itu, dalam rencana kerja sama tersebut, Kota Tangsel akan mengirimkan sampah sebanyak 500 ton per hari ke TPSA Cilowong dengan durasi kerja sama sekitar empat tahun yang akan dievaluasi setiap tahunnya.
Terkait kekhawatiran masyarakat dan catatan dari Komisi III DPRD Kota Serang mengenai masalah air lindi yang berceceran, Nur Agis menegaskan bahwa pihaknya telah menetapkan syarat ketat terkait armada pengangkut.
"Tangsel menjawab tantangan itu dengan menyediakan kendaraan yang baru semua. Alat penampung lindinya pun bukan lagi menggunakan galon/jeriken, tetapi penampungan (tangki) khusus yang sudah dimodifikasi agar air lindi tidak tercecer di jalan," ujarnya.
Dia memastikan catatan dari DPRD tersebut akan menjadi pertimbangan utama dalam pembahasan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan disusun oleh Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH).












































