jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen resmi memasuki 100 hari kerja.
Ketua DPRD Jateng Sumanto menilai masa awal pemerintahan ini masih menyisakan pekerjaan rumah besar, terutama dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran yang menggunung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini Jateng masih memiliki 3,4 juta penduduk miskin, yaitu warga dengan pengeluaran rata-rata di bawah Rp 600 ribu per bulan. Total penduduk Jateng sendiri sebanyak 38 juta.
Persentase kemiskinan di provinsi ini mencapai 9,58 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang berada di angka 8,57 persen atau sekitar 24 juta jiwa secara nasional.
Sumanto menekankan pengentasan kemiskinan dan penurunan angka pengangguran merupakan prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jateng.
Selain itu, visi menjadikan Jateng sebagai lumbung pangan nasional sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) juga perlu segera diterjemahkan dalam program-program konkret.
"Ya, 100 hari itu jelas waktu yang singkat. Visi-misi sudah disampaikan, sekarang tinggal kita tunggu pelaksanaannya. Kalau DPR diminta menilai hanya dalam waktu 100 hari, saya kira belum fair," kata Sumanto, Senin (2/6).
Menurutnya, sejauh ini roda pemerintahan sudah berjalan, termasuk pencanangan sebagai lumbung pangan nasional. Namun, pelaksanaan konkret di berbagai sektor masih perlu diperkuat.