Tumbuh Pesat, Perdagangan Berjangka Butuh Perlindungan Sertifikat Elektronik

2 hours ago 17

Tumbuh Pesat, Perdagangan Berjangka Butuh Perlindungan Sertifikat Elektronik

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Regtech Talk: Sosialisasi Pemanfaatan Sertifikat Elektronik pada Industri Perdagangan Berjangka Komoditi di The Ritz-Carlton Mega Kuningan Jakarta, Selasa (23/9). Foto: dok Privy

jpnn.com, JAKARTA - Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan. 

Data PBK mencatat pada 2024 nilai transaksi mencapai Rp 33.214,89 triliun, tumbuh 29,34 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Kemudian, pada Januari–Juli 2025, volume transaksi PBK bahkan sudah mencapai 8,18 juta lot dengan lebih dari 125 ribu nasabah aktif.

Namun, di balik laju pertumbuhan tersebut, tantangan besar tetap membayangi. Bappebti mencatat lebih dari 1.046 domain PBK ilegal diblokir sepanjang 2024.

OJK melaporkan 238.552 kasus fraud dengan kerugian hingga Rp 4,8 triliun dalam periode November 2024–Agustus 2025.

Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya menyampaikan untuk menjawab tantangan tersebut, sertifikat elektronik hadir sebagai instrumen penting menjaga keamanan identitas digital dan integritas transaksi.

“Perkembangan teknologi menuntut perdagangan berjangka komoditi untuk selalu transparan dan adaptif. Sertifikat elektronik bisa menjamin keaslian, keabsahan, dan memperkuat integritas transaksi,” ujar Tirta melalui keterangan tertulis, Kamis (25/9). 

Di sisi lain Komdigi melihat sertifikat elektronik sebagai pilar kepastian hukum. 

Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |