jpnn.com - JAKARTA – Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menemukan setidaknya 14 kasus kecurangan pada hari pertama dan kedua pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK 2025.
Pada hari pertama UTBK 2025, yakni 23 April, panitia menemuka 9 kasus kecurangan.
Adapun di hari kedua, 24 April 2025, ditemukan 5 kasus kecurangan UTBK 2025.
"Kasus kecurangan itu terjadi sejak tanggal 23 April ada 9 kasus yang tercatat, (pada) 24 April ada 5 kasus," kata Ketua Tim Penanggungjawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (25/4).
Eduart menjelaskan tindakan kecurangan tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk, di antaranya penggunaan perangkat keras seperti kamera, telepon seluler, hingga menggunakan perangkat lunak seperti remote desktop.
Meskipun jumlah terduga pelakunya terbilang sedikit, yakni 0,0071 persen dari 860.976 peserta, dia menegaskan Panitia SNPMB tidak akan tutup mata dalam menghadapi hal tersebut.
"Persentasenya sangat kecil, tetapi tugas kami tidak akan menolerir yang sekecil itu. Karena dengan berbagai modus yang lebih canggih, apakah ini merupakan model atau motif yang bukan perseorangan dan sebagainya ini sedang kita investigasi," ujarnya.
Eduart menyebutkan panitia telah melakukan mitigasi dengan menyiapkan alat pendeteksi metal di seluruh pusat pelaksanaan UTBK 2025.