jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam mengungkap pihaknya telah mendapatkan informasi baru terkait kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan (ADP) di Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025.
"Background (latar belakang) dari berbagai aktivitas almarhum ketika hari H, kami tarik ke belakang ke waktu-waktu yang penting, yang kami dapatkan juga sesuatu yang baru di situ," kata Anam di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa informasi tersebut didapatkan seusai Kompolnas menemui keluarga korban ADP pada Minggu (20/7).
Selain itu, lanjut Anam, Kompolnas juga mendalami kronologi waktu kejadian.
"Soal apa yang terjadi pada waktu-waktu tersebut dan bagaimana interaksi aktivitas dalam constraint waktu tersebut sehingga tidak hanya menjadi kronologi, tetapi menjadi satu struktur peristiwa," ucapnya.
Kompolnas mendalami pula barang-barang yang diduga berkaitan dengan kasus ini. "Bagaimana relasi barang itu atas peristiwa, itu juga kami dalami," katanya.
Anam mengatakan bahwa pengecekan hal-hal tersebut menjadi penting guna mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya terjadi pada waktu kematian ADP.
"Kami perdalam nantinya dengan cek TKP, termasuk juga dengan Polda Metro Jaya. Pentingnya untuk mengecek sesuatu yang baru ini untuk mengklarifikasi apakah betul peristiwanya seperti itu, apakah betul sesuatu yang baru ini masih berhubungan dengan peristiwanya atau tidak, atau memiliki makna yang lain," katanya.
Kompolnas telah menyatakan kesiapan untuk ikut serta membantu aparat kepolisian dalam pengungkapan kasus kematian ADP.