jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Pementasan Teater Payung Hitam bertajuk ‘Wawancara dengan Mulyono’ di Kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung batal digelar.
Pembatalan pentas teater yang seharusnya digelar pada Sabtu (15/2/2025) malam itu dikarenakan pintu tempat pertunjukan yang digembok oleh pihak kampus.
Sutradara sekaligus kreator Payung Hitam, Rachman Sabur mengatakan, sebelum hari pertunjukan, panitia sudah memasang baliho acara di area kampus, namun diturunkan oleh pimpinan kampus.
“Baliho peluncuran buku monolog dan pertunjukan ‘Wawancara dengan Mulyono’ sudah dua kali diturunkan oleh pihak pimpinan ISBI Bandung. Bagi saya penurunan baliho adalah (bentuk) pelarangan,” kata Rachman, Senin (17/2).
Ia menerangkan, apabila pihak kampus tidak mengizinkan digelarnya pementasan teater itu, maka mereka seharusnya mengeluarkan surat larangan. Namun yang terjadi justru sampai hari H tidak ada surat larangan dan pintu pertunjukan yang digembok.
“Saya sudah minta pimpinan ISBI menerbitkan surat larangan bagi pertunjukan ‘Wawancara dengan Mulyono’ dan peluncuran buku ‘Teks-teks Monolog’. Dengan adanya surat larangan agar menjadi terang dan jelas masalahnya. Sampai hari ini surat larangan itu tidak ada. Sungguh memprihatinkan keberadaan kampus almamater saya ini,” ungkapnya.
Bahkan sampai waktunya pertunjukkan, pintu tempat pertunjukan sudah digembok oleh rektorat ISBI Bandung, tampa pemberitahuan terlebih dahulu.
“Para penononton yang gigit jari, baik seniman, budayawan yang berkumpul di lobi di depan gedung yang digembok, serta menggerundal, menggunjing dan menggerutu sikap rektorat ISBI,” ucapnya.