jpnn.com - BANDUNG - Perum Bulog Kantor Cabang Bandung menyalurkan ribuan ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Penyaluran bertujuan untuk stabilisasi harga beras di pasar.
Setelah terjadi lonjakan harga beras medium pada akhir Juli 2025, yang memicu inflasi, Bulog menggencarkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional, kios pangan, ritel modern, serta program Gerakan Pangan Murah (GPM).
Beras SPHP yang didistribusikan itu dalam kemasan praktis 5 kilogram berlogo resmi dengan informasi harga eceran tertinggi (HET) dan masa kedaluwarsa, dikemas pada satu paket sekunder berisi lima bungkus.
Pendekatan ini bertujuan menjaga kualitas, keterjangkauan, dan transparansi harga bagi masyarakat.
Sejak awal Agustus, Bulog Bandung telah menyalurkan ribuan ton beras ke titik-titik strategis, seperti Pasar Gedebage, Kiaracondong, Ujungberung, dan pasar lingkungan di Bandung Raya.
Tak hanya itu, jaringan distribusi juga merambah ritel modern melalui kemitraan dengan Yogya Toserba.
Kepala Bulog Bandung Ashville Nusa Panata mengatakan distribusi beras SPHP dilakukan secara rutin setiap pekan dengan target penyaluran 37.424 ton dari Juli hingga Desember 2025.