Seminggu sebelum enam laki-laki berbadan tegap masuk ke rumahnya, Imro'atin sudah sadar rumahnya diintai.
Hampir setiap hari ia melihat ada mobil dengan pelat nomor B dan motor yang mondar-mandir di depan rumahnya, kemudian parkir di beberapa tempat yang berbeda di sekeliling rumahnya.
Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru ini bahkan melihat beberapa kali pengemudinya turun untuk mengambil beberapa foto rumahnya.
Tetangganya juga tak luput dari aksi "pengintaian" ini.
"Kebetulan di depan rumah agak ke barat itu ada warung kecil, ada orang beli es teh di situ terus dia tanya-tanya keluarga saya, tanya-tanya soal Faiz," tutur Imro'atin kepada ABC Indonesia yang mengaku mendapat laporan dari tetangganya.
Faiz adalah putra kedua Imro'atin, yang bernama lengkap Ahmad Faiz Yusuf,
"Kemudian anak-anak saya saya kumpulkan, [saya tanya ke mereka] kamu punya masalah apa? kok rumah kita sampai diintai seperti itu?"
Karena kedua anaknya merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa, Imro'atin akhirnya melaporkan ketidaknyamanannya yang merasa diintai itu ke Ketua RT setempat.