jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli menyebutkan pernyataan rekannya separtai Ribka Tjiptaning saat menolak Soeharto sebagai pahlawan sesuai fakta dan berdasarkan hasil Tim Penyelidikan Ad Hoc Komnas HAM 2012.
Guntur mengaku heran pernyataan Ribka yang menolak Soeharto sebagai pahlawan malah dilaporkan Aliansi Rakyat Anti-Hoaks (ARAH) ke Bareskrim.
"Kok, malah dilaporkan ke polisi," ujar dia melalui layanan pesan, Kamis (13/11).
Pria yang aktif di media sosial itu menganggap laporan ARAH ke polisi terkait pernyataan Ribka sebagai upaya membungkam suara kritis.
"Ini upaya pembungkaman dan menakut-nakuti pihak yang kritis dan menolak Soeharto sebagai pahlawan," kata Guntur Romli.
Toh, kata dia, pernyataan Ribka yang menyebut Soeharto sebagai pihak bertanggung jawab dalam pembantaian 1965 ditulis dalam laporan Komnas HAM.
"Pihak yang disebut paling bertanggung jawab adalah Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) yang langsung berada di bawah komando Presiden RI pada saat itu, Soeharto," kata Guntur Romli.
Diketahui, ARAH melaporkan Ribka terkait pernyataan wanita bergelar dokter itu yang menolak Presiden kedua RI Soeharto sebagai pahlawan.







































