jpnn.com, JAKARTA - Tahun ini, Indonesia mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking (WUR) sebesar 46 persen.
Capaian ini menjadi titik tolak Kemdiktisaintek untuk memperkuat strategi transformasi pendidikan tinggi yang kolaboratif, inklusif, dan berdampak global.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyampaikan beberapa penekanan utama, mulai dari pentingnya riset berkualitas hingga prinsip kolaborasi nasional yang inklusif.
Menteri Brian mengajak seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menghindari persaingan antarinstitusi dan mendorong kerja sama yang cair dan produktif.
Menteri Brian juga mengingatkan bahwa upaya mengejar peringkat dunia tidak boleh mengorbankan integritas akademik.
“Harus kolaborasi dan blending antarkampus, sesama perguruan tinggi kita. Secair mungkin kerja samanya agar kita sama-sama maju ke depan. Dan mohon, ranking ini jangan sampai membuat kita menjadi fraud. Kalau kita meneliti dengan serius, konsisten, dan sabar, hasilnya pasti baik,” tutur Menteri Brian, Selasa (25/6).
Kemdiktisaintek juga memperkenalkan skema lanjutan Program Equity yang mencakup kemitraan antara PTN-BH, PTN BLU, PTN Satker, dan PTS. Selain untuk meningkatkan kualitas riset dan reputasi akademik, program ini diarahkan untuk memperluas akses pendidikan tinggi secara merata.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Angka Artisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi nasional hanya naik 0,5% dalam setahun. Tanpa intervensi yang lebih besar, APK diperkirakan tidak dapat menyentuh target 38% pada 2029.