jateng.jpnn.com, BANYUMAS - Puluhan warga Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, terpaksa diungsikan setelah pergerakan tanah mengancam permukiman mereka pada Rabu (12/11) malam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyumas Andi Risdianto mengatakan langkah cepat dilakukan setelah tim gabungan melakukan kaji cepat di lokasi kejadian. Hasilnya, pergeseran tanah sudah merusak puluhan rumah dan dua fasilitas umum.
“Sebanyak 21 rumah dari tiga RT di Desa Ketanda kami ungsikan secara terpusat di Balai Pertemuan Desa Ketanda. Evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi potensi pergerakan tanah susulan,” kata Andi di Purwokerto, Kamis (13/11).
Dari pendataan BPBD, total 89 jiwa dari 23 keluarga harus meninggalkan rumah mereka. Kondisi terparah terjadi di RT 06 RW 01, di mana 16 rumah terdampak langsung dan tanah di sekitar lokasi terlihat mulai retak dan ambles.
Selain permukiman, satu tempat ibadah dan akses jalan lingkungan juga rusak akibat pergerakan tanah.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, BPBD bekerja sama dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos-Permasdes) Banyumas telah membuka dapur umum dan menyalurkan bantuan logistik.
“Kami juga menyiapkan peralatan pengungsian tambahan. Saat ini petugas masih berjaga di lokasi untuk memastikan keamanan warga,” ujarnya.
Andi menegaskan, warga diminta untuk tidak kembali ke rumah sebelum kondisi dinyatakan aman oleh tim teknis, mengingat tanah di wilayah tersebut masih sangat labil usai diguyur hujan deras beberapa hari terakhir.




































