jpnn.com - Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pemimpin harus memiliki hati seluas samudra.
Menurut dia, pemimpin harus siap dimaki, disakiti, bahkan difitnah, namun tetap mampu memberikan ketenangan dan solusi bagi rakyat.
Hal itu diutarakan Prabowo dalam pidatonya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI), pada Minggu (20/7).
"Pemimpin itu dimaki-maki seperti laut samudra, kotoran bumi keluar ditelan oleh samudra. Yang keluar airnya bersih, pemimpin harus siap dimaki-maki. Siap disakiti, siap difitnah, siap diframing,” ucap Prabowo.
Pernyataan tersebut merupakan bagian delapan sifat pemimpin menurut filosofi kepemimpinan nusantara yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya.
Dia menyebutkan sifat pertama sebagai Pindo Jaladri, yakni pemimpin yang bagaikan samudra: mampu menampung segala bentuk caci maki dan tekanan, namun tetap memberikan ketenangan dan kejernihan.
"Pemimpin pindo Jaladri, harus bagaikan samudra. Hatinya luas,” tuturnya.
Pesan moral tersebut juga menjadi seruan penting bagi para kader muda PSI yang hadir dalam kongres itu, sekaligus refleksi dari pengalaman Prabowo sendiri di dunia politik nasional.