jpnn.com - JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menindak tegas praktik pengoplosan beras.
Prabowo mengatakan bahwa praktik pengoplosan beras itu telah menyebabkan kerugian negara Rp 100 triliun per tahun.
Dia menilai kejahatan tersebut sebagai pelanggaran serius yang memberikan dampak besar terhadap perekonomian nasional.
Presiden Prabowo menyebut praktik itu sebagai bentuk subversi ekonomi yang merugikan rakyat.
"Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh bangsa Indonesia adalah Rp 100 triliun tiap tahun. Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa. Menurut saya ini sudah termasuk subversi ekonomi, menikam rakyat," katanya.
Presiden menyampaikan itu saat memberikan sambutan pada penutupan kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7).
"Masih banyak ada permainan-permainan jahat dari beberapa pengusaha-pengusaha yang menipu rakyat. Beras biasa dibilang beras premium, harganya dinaikkan seenaknya. Ini pelanggaran," kata Prabowo.
Presiden menyatakan telah meminta Kejaksaan Agung dan kepolisian untuk mengusut dan menindak pelaku tanpa pandang bulu.
