jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Senior Citra Institute, Efriza mengatakan bahwa pernyataan Presiden Prabowo soal dugaan ijazah palsu Jokowi alias Jokowi sebagai bentuk sikap yang tegas.
Menurutnya, Prabowo ingin mengajak masyarakat agar tidak perlu lagi mempersoalkan mengenai ijazah palsu Jokowi.
"Ini menunjukkan sikap tegas sekaligus bijak dari Prabowo sebagai Presiden. Dia mengajak masyarakat tidak perlu lagi mempersoalkan mengenai ijazah palsu Pak Jokowi, lebih baik fokus kepada hal penting turut memikirkan membangun negeri secara bersama," kata Efriza kepada JPNN.com, Rabu (7/5).
Efriza menyebutkan Prabowo ingin semua pihak, khususnya pemerintah fokus memikirkan program ke depannya.
Dia menilai komentar yang disampaikan saat rapat kabinet itu juga berisi pesan pada Wapres Gibran dan jajaran menteri.
"Ingin memberikan pesan kepada Gibran akan isu ijazah Jokowi sebagai ayahnya yang mantan presiden itu sudah tak perlu dipersoalkan, serta kabinet untuk fokus kepada bekerja untuk rakyat," tuturnya.
Menurut Efriza, pernyataan itu bukan bentuk pembelaan, tetapi Prabowo berkewajiban mengingatkan masyarakat.
"Ini menunjukkan bahwa Prabowo masih konsisten mengajak masyarakat menghormati pemimpinnya, terlepas dia ada kontroversinya, bahkan dengan penekanan nanti bukan tidak mungkin ijazah Prabowo dipertanyakan, pesan terkait kemungkinan dirinya itu adalah cerminan kegelisahannya terhadap kondisi politik negeri ini," tutup Efriza. (mcr8/jpnn)