jpnn.com, JAKARTA - Penulis The ‘O’ Project dan Kamarina Rindu Cinta, Firliana Purwanti menyatakan ada kebiasaan di masyarakat ketika bayi laki-laki lahir, diberi gelang identitas berwarna biru muda oleh rumah sakit. Sedangkan, untuk bayi perempuan diberi warna merah muda.
Dia menjelaskan sampai dewasa, perempuan kerap diidentikkan dengan warna merah muda yang memberi kesan cantik, manis, lembut.
"Kemudian perempuan dengan warna merah muda identik sebagai mahluk yang penurut, cukup menjadi pengikut dan tak pantas menjadi pemimpin karena dianggap terlalu peka," kata Firliana dalam keterangannya, Selasa (2/9).
Namun, lanjutnya, merah muda yang identik sebagai simbol ‘girlie’ dibongkar oleh sebuah foto epik seorang perempuan berjilbab merah muda.
Dia menjelaskan perempuan dalam foto ini mengangkat sebilah kayu untuk menghalau barisan polisi yang merangsek para demonstran menolak kenaikan tunjangan anggota DPR yang fantastis pada akhir Agustus 2025.
"Foto hasil jepretan Adrian Mulya ini kemudian viral dengan kalimat Power in Pink dan menjadi simbol perlawanan oleh Aliansi Perempuan Indonesia menyikapi kekerasan yang dilakukan oleh aparat terhadap para demonstran," lanjutnya.
Menurutnya, viralnya foto dan warna merah muda yang kini bermakna perlawanan menunjukkan bahwa selalu ada tokoh perempuan di balik setiap lahirnya gerakan sosial.
Jika melirik sejarah, jelas Firliana, gerakan sosial di dunia misalnya ada perempuan bernama Rosa Parks yang menolak memberikan kursinya pada laki-laki berkulit putih dalam sebuah bus di Montgomery, Alabama.