jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menyosialisasikan Sistem Manajemen Keselamatan Migas (SMKM) SPBU untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
Itu juga sebagai langkah memastikan kegiatan migas aman, andal, dan ramah lingkungan.
"Kami ingin seluruh pengelola SPBU memiliki pemahaman yang sama sehingga budaya keselamatan bisa menjadi kebiasaan bersama," ujar Region Manager Retail Sales JBB, Tiara Thesaufi Harisoesyanto, Selasa (12/8).
Dia menyebutkan, penerapan SMKM bukan sekadar memenuhi kewajiban regulasi, tetapi sebuah komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan. Keselamatan merupakan pondasi utama dalam operasional SPBU.
Peserta yang terdiri dari 12 Operator SPBU di seluruh wilayah Regional JBB, diajak untuk memahami secara rinci standar dan prosedur keselamatan migas, termasuk pengelolaan risiko, inspeksi berkala, dan pembinaan SDM di SPBU.
Group Head Operation Regional JBB, Muhammad Toriq juga menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam memastikan kesiapan SPBU menghadapi audit.
"Audit SMKM bukan hanya soal kelulusan dokumen, tetapi memastikan bahwa prosedur keselamatan benar-benar dijalankan di lapangan, oleh karenanya diperlukan sinergi," katanya.
Sementara itu, Area Manager Communications, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Susanto August Satria menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat penerapan budaya keselamatan di seluruh SPBU wilayah JBB.