jatim.jpnn.com, SURABAYA - DPRD Kota Surabaya mengakui upaya pengelolaan aset milik pemerintah daerah kerap menemui tantangan yang cukup kompleks.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Rio Pattiselanno mendorong Pemkot Surabaya melaksanakan sejumlah langkah internal guna memperkuat pengelolaan aset.
“Optimalisasi aset milik Pemkot Surabaya menjadi salah satu kunci untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah,” ujar Rio dalam Workshop Membaca Potensi Aset Pemkot Surabaya untuk Optimalisasi PAD di Gedung Diklat Pemkot Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Minggu (24/8).
Menurutnya, tantangan dalam pengelolaan aset cukup kompleks, mulai dari keterbatasan SDM profesional, pendekatan birokratis yang masih dominan dibandingkan orientasi bisnis, hingga pendataan aset yang belum sepenuhnya lengkap dan terintegrasi.
Politikus PSI tersebut menilai aset daerah bukan hanya catatan inventaris, melainkan sumber daya strategis yang dapat dikapitalisasi, demi pembangunan kota.
“Sertifikasi aset yang belum tuntas serta regulasi pemanfaatan yang terbatas pada skema sewa atau kerjasama BGS/BOT, juga menjadi kendala serius,” katanya.
Oleh karena itu, beberapa strategi yang bisa dilakukan antara lain pemanfaatan langsung aset melalui skema sewa, kerjasama dengan pola BOT, hingga transformasi aset tidur menjadi aset produktif.
“Digitalisasi juga penting. Misalnya, dengan membangun dashboard aset terbuka yang bisa diakses publik maupun investor,” ucapnya.