jabar.jpnn.com, CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur mulai mengikuti langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dengan mengirimkan siswa bermasalah atau nakal ke barak militer di wilayahnya untuk diberikan pembinaan.
Bupati Cianjur Mohamad Wahyu Ferdian mengatakan, Pemkab sudah menandatangani MoU dengan Kodim 0608 Cianjur dan Yonif Raider 300/Brajawijaya untuk pelaksanaan program pembinaan.
Selain dengan TNI, Pemkab Cianjur juga turut menggandeng kepolisian dan Badan Narkotika Nasional atau BNN.
"Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen kami memperbaiki kualitas generasi muda Cianjur. Mereka yang dianggap bermasalah atau nakal seperti terlibat tawuran, mabuk-mabukan, hingga penyimpangan seksual akan mendapat pembinaan di barak," kata Wahyu.
Wahyu berharap, pembinaan yang diberikan pada siswa bermasalah dapat menjadikan mereka lebih baik, sehingga menjadi kebanggaan sekolah, orang tua dan lingkungan sekitar.
Selama menjalani pembinaan siswa bermasalah akan mendapat pendampingan dari psikolog dan tenaga medis. Khusus siswa dengan kecenderungan penyimpangan seksual atau identitas gender yang tidak sesuai akan diberikan pembinaan keagamaan.
“Mereka juga akan mendapat pendampingan psikolog, untuk pembinaan lainnya akan dikoordinasikan teknisnya seperti apa, harapan kami mereka yang mendapat pembinaan dapat berubah ke arah yang lebih baik,” katanya.
Sedangkan untuk siswa yang kecanduan game, sehingga menyebabkan gangguan terhadap proses belajar mengajar dan hubungan sosial, akan ditindaklanjuti ketika tidak dapat diatasi akan diikutsertakan dalam program pembinaan.