jpnn.com, JAKARTA - Semangat nasionalisme dalam pengelolaan energi dinilai sangat penting karena akan meminimalisir hal-hal negatif yang tidak dikehendaki termasuk kebocoran. Semangat ini penting ditekankan untuk mewujudkan kedaulatan energi sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini ditegaskan Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis saat membuka acara Wawasan Kebangsaan & Stakeholder Engagement PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III dengan Kodam II/Sriwijaya di Ballroom Hotel Sheraton Belitung, Kepulauan Bangka Belitung pada Jumat, 18 Juli.
"Saya setuju dengan acara ini agar teman-teman di Pertamina memiliki wawasan kebangsaan, rasa nasionalisme tinggi. Kalau tidak, mohon maaf, banyak sekali kebocoran karena tidak memiliki itu, tidak merasa menjadi bagian dari negara kita,” tutur Ujang dalam keterangannya, Jumat (18/7).
Ujang mengatakan, poin kedua Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya meraih kemandirian pangan dan energi. Hal ini sudah ditegaskan presiden saat masih menjadi Menteri Pertahanan.
"Pesan beliau, kalau mau survive kita harus kuasai pangan dan energi,” ujar Pangdam Sriwijaya.
Ujang pun menyatakan dukungan dan siap bersinergi dengan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III (KPI Rau) untuk menjamin ketahanan energi. Dia juga mempersilakan pemerintah daerah hingga KPI RU III memanfaatkan potensi tersebut.
“Sesuai perintah Panglima TNI maupun Kasad bahwa keberadaan TNI harus memberikan manfaat kepada lingkungan dan masyarakat,” tegasnya.
Pangdam juga meyakini dengan wawasan kebangsaan yang dimiliki oleh karyawan Pertamina, PT KPI RU III mampu menghadirkan energi berkualitasi tinggi.
