jatim.jpnn.com, SURABAYA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengajak para mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan yang adaptif dan kreatif di tengah arus perubahan global yang semakin cepat.
Ajakan itu disampaikan dalam kuliah pakar bertema Agilitas, Adaptabilitas, Kreativitas, dan Inovasi: Tantangan Kepemimpinan Masa Depan yang berlangsung di Kampus B Unusa, Senin (26/5).
Nusron menekankan peran mahasiswa tidak sekadar mengejar gelar akademik, tetapi menjadi motor penggerak kemajuan bangsa.
“Mahasiswa harus menjadi bagian dari solusi. Mereka perlu siap menghadapi tantangan zaman dengan inovasi, berpikir terbuka, serta mampu menciptakan nilai tambah, bukan hanya ikut arus,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa.
Menurut Nusron, laju digitalisasi yang masif saat ini menuntut transformasi di semua lini, termasuk di bidang pertanahan.
Dia mencontohkan layanan pertanahan yang mulai beralih ke sistem digital demi efisiensi dan transparansi.
“Era digital bukan pilihan, tapi keharusan. Kami di ATR/BPN juga mengembangkan pelayanan berbasis elektronik agar lebih cepat dan dapat diakses oleh siapa saja. Ini bagian dari cara kita mengikuti perkembangan zaman,” katanya.
Namun, dia mengingatkan bahwa teknologi saja tidak cukup. Dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, keuletan, dan keberanian untuk bertindak di tengah situasi yang tak menentu.