jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyebutkan Indonesia terus mencermati konflik di Timur Tengah setelah Israel dan Iran terlibat aksi saling serang.
Terlebih lagi, kata eks Wakil Ketua DPR RI itu, Iran belakangan menggulirkan wacana untuk menutup jalur perdagangan Selat Hormuz.
Sugioni berkata demikian saat hadir dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/6).
"Parlemen Iran telah setuju RUU penangguhan kerja sama dengan badan atom internasional serta mendukung RUU yang mendukung penutupan Selat Hormuz. Hal ini perlu kita cermati," kata dia, Senin.
Sugiono mengatakan penutupan Selat Hormuz berpotensi menganggu 20 persen suplai minyak dunia, karena lokasi itu sebagai jalur perdagangan penting.
"Penutupan Selat Hormuz apabila dilakukan oleh pemerintah Iran, itu dapat berpotensi menganggu 20 persen suplai minyak dunia yang lewat di situ," kata dia.
Sugiono mengatakan suplai minyak Indonesia juga berpotensi terdampak ketika Iran memutuskan menutup Selat Hormuz.
"Indonesia karena impor minyak Pertamina juga melalui Selat Hormuz ada 20,4 persen," ujarnya.