Menhut Sebut Melestarikan Badak Berkaitan dengan Menjaga Martabat Bangsa

2 hours ago 2

Menhut Sebut Melestarikan Badak Berkaitan dengan Menjaga Martabat Bangsa

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di Gedung Manggala, kantor Kemenhut, Jakarta, Senin (22/9). Source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyebut upaya melestarikan badak bukan sekadar konservasi, melainkan cerminan dari martabat dan harga diri bangsa. 

Dia berkata demikian dalam sambutannya ketika menghadiri acara Hari Badak Sedunia atau World Rhino Day di Gedung Manggala, kantor Kemenhut, Jakarta, Senin (22/9). 

"Menjaga badak bukan sekadar urusan menjaga satwa, tetapi juga urusan martabat bangsa. Selama badak masih hidup dan berkembang biak, selama itu pula dunia tahu Indonesia bangsa yang mampu menjaga titipan alamnya," kata Raja Juli, Senin.

Raja Juli mengatakan Indonesia sebenarnya rumah bagi dua dari lima spesies badak di dunia, yakni Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) dan Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis). 

Namun, eks Wakil Kepala Otorita IKN itu mengatakan status kedua spesies tersebut dalam kondisi kritis atau critically endangered.

Menurutnya, populasi Badak Jawa sekitar 87-100 ekor di Taman Nasional Ujung Kulon dan Badak Sumatera kurang dari 100 individu.

"Peringatan Hari Badak Sedunia tahun ini mengukuhkan kembali komitmen kita bahwa kita mencintai badak, dunia mencintai badak karena badak ini adalah harga diri bangsa,” ujarnya.

Raja Juli melanjutkan perlindungan badak menjadi komitmen bersama yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari inisiatif biobank hingga translokasi.

Menhut Raja Juli Antoni menyebut upaya melestarikan badak bukan sekadar konservasi, melainkan cerminan dari martabat bangsa.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |