jpnn.com, BANDUNG - Masjid Raya Bandung (MRB) pernah menjadi primadona tempat ibadah umat Muslim di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung.
Terletak di Alun-alun kota, masjid terbesar di Bandung ini mampu menampung hingga 13 ribu jemaah.
Tak jarang, momen-momen seperti bulan Ramadan ini Masjid Raya Bandung ramai oleh jemaah yang melaksanakan kegiatan ibadah.
Selain karena merupakan masjid agung, MRB dahulu banyak disinggahi jemaah karena kenyamanannya. Namun, kenyamanan itu kini mulai memudar.
Situasi memprihatinkan terjadi di masjid yang dibangun 2003 itu. Atap yang bocor, langit-langit yang rusak, dan tetesan air hujan yang masuk ke dalam ruang utama, membuat suasana ibadah menjadi kurang khusyuk.
Aroma lembab pun tercium di area masjid. Kondisi itu diketahui telah terjadi selama bertahun-tahun.
Ketika hujan turun, lantas masjid dipenuhi genangan air akibat kebocoran yang terjadi di berbagai titik. Tak hanya di selasar, bahkan ruang utama masjid pun tidak luput dari tetesan air hujan yang merembes dari atap yang sudah lama rusak.
Menghadapi keterbatasan dana untuk merenovasi, pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) mengambil langkah darurat. Plastik-plastik dipasang di beberapa bagian langit-langit untuk menampung air yang menetes.