Kolaborasi BRI-MI dan DBS Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Seruni Likuid Dolar

8 hours ago 9

Kolaborasi BRI-MI dan DBS Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Seruni Likuid Dolar

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Reksa Dana BRI Seruni Likuid Dolar dapat menjadi pilihan strategi diversifikasi tambahan yang menekankan pada likuiditas. Foto: dok BRI-MI

jpnn.com, JAKARTA - PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) bersama dengan PT Bank DBS Indonesia meluncurkan produk Reksa Dana Pasar Uang BRI Seruni Likuid Dolar.

Produk reksa dana baru ini dirancang untuk memberikan alternatif investasi berdenominasi dolar Amerika Serikat (USD) yang stabil dan likuid bagi investor Indonesia.

Kehadiran produk ini memperluas ragam solusi investasi yang ditawarkan BRI-MI, sekaligus menjadi respons atas meningkatnya kebutuhan investor terhadap instrumen jangka pendek berbasis mata uang asing yang dikelola secara profesional.

Direktur Utama BRI-MI, Tina Meilina, menjelaskan bahwa produk ini dirancang sebagai solusi untuk pengelolaan dana jangka pendek dalam USD yang membutuhkan fleksibilitas tinggi dan likuiditas optimal.

"Kami melihat ada potensi besar di segmen ini, terutama dari investor yang membutuhkan alternatif penempatan dana dalam USD dengan risiko terukur," ujar Tina, dalam keterangan resmi, Kamis (11/7).

Adapun kehadiran Reksa Dana BRI Seruni Likuid Dolar juga menjadi respons atas meningkatnya kebutuhan investor terhadap instrumen USD yang optimal dan dikelola secara profesional.

Tina menjelaskan kerja sama dengan Bank DBS Indonesia bukan hanya soal strategis dan operasional, tetapi juga bagian dari komitmen perusahaan terhadap tata kelola yang baik dan transparansi pengelolaan aset.

“Bank DBS Indonesia memiliki reputasi kuat di industri perbankan dan layanan kustodian, dan kami percaya kolaborasi ini akan memperkuat kepercayaan investor terhadap produk ini,” tambahnya.

Reksa Dana BRI Seruni Likuid Dolar diharapkan dapat menjadi penyeimbang portofolio, khususnya di tengah volatilitas pasar yang masih cukup tinggi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |