jateng.jpnn.com, SOLO - Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Kangjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan menyatakan akan segera mengumpulkan seluruh kerabat keraton untuk membahas suksesi setelah wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII.
“Atas dasar Keputusan Menteri Dalam Negeri, saya sebagai Maha Menteri Keraton Surakarta, dengan surutnya (meninggalnya) PB XIII, diharapkan nanti saya mengumpulkan semua putra-putri PB XII dan putra-putri PB XIII untuk menata bersama-sama agar tidak terjadi friksi yang tidak baik,” ujar Tedjowulan di Keraton Surakarta, Rabu (5/11).
Dia menegaskan pembicaraan mengenai penerus tahta Keraton Surakarta akan dilakukan setelah peringatan 40 hari meninggalnya PB XIII.
“Untuk saat ini belum, kami fokus mendoakan dulu. Perlu 40 hari,” katanya.
Terkait munculnya wacana bahwa Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya, putra bungsu PB XIII, disebut-sebut sebagai calon kuat penerus tahta, Tedjowulan memilih menanggapi secara hati-hati.
“Boleh saja semua orang ngomong seperti itu, tetapi dasar yang digunakan dari Kemendagri, kan, ada. Monggo saja, tetapi saya selaku yang tertua di situ,” ujarnya.
Tedjowulan juga mengingatkan agar semua pihak menjaga suasana kondusif dan tidak memperuncing perbedaan pendapat di internal keluarga keraton.
“Harapan saya ke depan seperti apa, jangan cuma ribut saja, enggak suka saya. Saya kan nggak pernah mau ngomong ke mana-mana, ya untuk menjaga kerukunan semua. Undang-undang ada, jangan ribut saja, nanti diambil pemerintah loh. Kami mau apa,” tegasnya.





































