jpnn.com, PALEMBANG - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) mengekspor 50 ton santan beku ke China.
Sebelum diekspor ke China, komoditas tersebut telah melalui tindakan karantina yang dilakukan di gudang penyimpanan.
Langkah itu untuk memastikan santan beku memenuhi persyaratan sesuai ketentuan negara tujuan.
Kepala Karantina Sumatera Selatan Sri Endah Ekandari menegaskan bahwa sertifikasi karantina menjadi jaminan mutu bagi komoditas ekspor asal Sumsel.
"Kami pastikan tiap komoditas ekspor dari Sumsel, termasuk santan beku, sehat, aman, dan layak dikonsumsi. Hal ini penting agar produk dalam negeri dapat terus diterima dan bersaing di pasar global,” tegas Sri, Minggu (24/8/2025).
Pemeriksaan dilakukan oleh petugas karantina dengan memverifikasi dokumen, memeriksa kondisi fisik kemasan, serta memastikan bahwa produk telah melalui proses pengolahan yang higienis dan aman konsumsi.
"Selain itu, pengawasan juga dilakukan untuk menjamin bahwa santan beku tidak tercemar dan sesuai dengan standar mutu yang dipersyaratkan oleh negara tujuan," ungkap Sri.
Setelah dinyatakan memenuhi persyaratan karantina, santan beku tersebut dinyatakan sehat dan aman untuk dilalulintaskan menuju China.