jpnn.com, GARUT - Polisi memeriksa 10 orang untuk mengungkap dugaan kelalaian insiden desak-desakan yang terjadi pada pesta rakyat syukuran pernikahan putra Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati (Wabup) Garut Putri Karlina.
Dalam insiden tersebut, tiga orang meninggal dunia dan puluhan lainnya pingsan karena kehabisan oksigen.
"Kami sudah memeriksa beberapa orang, kurang lebih 10 orang kami lakukan pemeriksaan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Garut AKP Joko Prihatin saat dikonfirmasi, Senin (21/7).
Dia menuturkan Polres Garut maupun dari Polda Jabar sudah melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden pembagian makan gratis bagi masyarakat itu.
Tidak hanya mengecek kondisi di lapangan, kata dia, pihaknya juga memeriksa sejumlah orang yang ada kaitannya dalam penyelenggaraan pesta rakyat pernikahan tersebut seperti pihak pengamanan, wedding organizer (WO), Satpol PP, tim kesehatan, dan pihak lainnya.
"Dari semua pihak sudah kami periksa, baik dari pengamanan, WO, Satpol PP, pihak lain yang ada di lokasi tersebut, berikut ambulans, dan tim kesehatan," ucap dia.
Joko menyampaikan setelah adanya kejadian kericuhan di Pendopo Garut, Jumat (18/7) siang, pihaknya melakukan serangkaian penyelidikan mulai dari olah TKP, dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi.
Selanjutnya kasus itu, kata dia, dilimpahkan penanganannya ke Direktorat Kriminal Umum (Krimum) Polda Jabar untuk menuntaskan proses hukum.