jpnn.com, JAKARTA - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Oktober 2025 sebesar 2,86 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,04.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengungkapkan kenaikan inflasi dipengaruhi beberapa indikator.
Kelompok penyumbang utama inflasi Oktober 2025 berasal dari makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,99 persen.
"Berdasarkan historis di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025, komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau merupakan komoditas komponen harga bergejolak," ujarnya.
Selain itu, penyumbang kenaikan inflasi terbesar lainnya berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 11,87 persen.
Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya ialah emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,21%.
Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi yakni cabai merah dengan kenaikan sebesar 0,06%.
"Kemudian telur ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,04% dan daging ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,02%," tuturnya.


 




































