jpnn.com, SEMARANG - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan di Jawa Tengah dinilai berpotensi besar mendorong sektor perikanan daerah.
Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah memperkirakan program itu mampu menyerap hampir 30.000 ton lele tiap tahun apabila 1.596 dapur penyedia gizi atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadikan lele sebagai menu mingguan.
Kepala Dislautkan Jawa Tengah Endi Faiz Effendi menjelaskan estimasi tersebut didasarkan pada rata-rata kebutuhan setiap SPPG yang menyiapkan 3.000 porsi makanan dalam sekali produksi.
“Kalau seminggu sekali menunya lele, satu SPPG butuh sekitar 300 kilogram. Dengan lebih dari 1.500 SPPG yang beroperasi, total kebutuhan bisa mencapai 30.000 ton per tahun,” ujar Endi dikonfirmasi, Jumat (10/10).
Endi mengatakan potensi tersebut baru berasal dari satu komoditas ikan air tawar, belum termasuk jenis ikan lain seperti bandeng dan nila yang juga berpeluang besar masuk dalam menu MBG.
Menurut dia, tingginya kebutuhan ikan untuk program MBG harus diimbangi dengan peningkatan produksi di sektor perikanan.
Karena itu, pihaknya terus mendorong optimalisasi budi daya berbagai komoditas ikan, termasuk melalui pemanfaatan lahan tambak yang belum produktif.
“Potensinya sangat luar biasa. Bahkan sebelum MBG berjalan saja, kebutuhan ikan air tawar seperti lele, bandeng, dan nila di Jawa Tengah sudah tinggi. Untuk lele saja sekitar 29.000 ton per tahun,” ujarnya.