jpnn.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksi bergerak menguat pada perdagangan Jumat (11/9).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memproyeksikan IHSG dipengaruhi sentimen utama akan berasal dari kebijakan domestik.
Sentimen utama akan berasal dari pelaku pasar yang mencermati pengalihan dana senilai Rp 200 triliun oleh pemerintah dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia (BI) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 7.600- 7.900," ujar Nico dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dana SAL yang disimpan di BI senilai Rp 200 triliun akan dialirkan ke perbankan mulai hari ini, Jumat, sebagai upaya meningkatkan penyaluran kredit bank sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional.
Pemerintah akan menyalurkan senilai Rp200 triliun tersebut dari BI ke enam bank anggota Himbara, di antaranya dua bank merupakan bank syariah.
Sebagai informasi, saat ini bank yang tergabung dalam Himbara, di antaranya Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, serta BSI dan Bank Syariah Nasional (BSN) yang merupakan spin-off dari BTN Syariah.
Di sisi lain, dari mancanegara, data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat (AS) Agustus 2025 tercatat turun 0,1 persen month to month (mtm), dari sebelumnya 0,7 persen (mtm) pada Juli 2025, atau melambat menjadi 2,6 persen year on year (yoy) dari 3,1 persen (yoy).