jateng.jpnn.com, DEMAK - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Demak menyampaikan pernyataan sikap terkait fenomena sejumlah pejabat yang dinilai kurang responsif terhadap masyarakat.
Dalam pernyataan yang ditandatangani Ketua Umum ICMI Demak Husnul Mudhom, pada Minggu (31/8), pihaknya menekankan bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
“Pejabat publik sejatinya adalah pelayan masyarakat. Mengabaikan rakyat berarti mengkhianati amanah tersebut,” tegas Husnul.
ICMI Demak juga mengecam tindakan pejabat yang memilih menghindar atau menutup diri saat hendak ditemui masyarakat. Sikap tersebut dinilai tidak hanya melukai hati rakyat, tetapi juga mencoreng marwah pemerintahan.
Lebih lanjut, ICMI Demak mengingatkan agar para pejabat lebih peka terhadap kondisi masyarakat. Mereka menilai, jangan sampai pejabat larut dalam kenyamanan kekuasaan sementara rakyat tengah menghadapi kesulitan hidup.
“Jika pejabat terus menutup telinga dan mata terhadap suara rakyat, krisis kepercayaan akan muncul dan memperlebar jurang ketidakpercayaan,” lanjut pernyataan itu.
Sebagai penutup, ICMI Demak menyerukan agar pejabat kembali pada semangat pengabdian yang tulus. Hadir bersama rakyat, mendengarkan keluhan masyarakat, serta tidak lari dari tanggung jawab merupakan bentuk nyata legitimasi kepemimpinan.
“Semoga pernyataan ini menjadi pengingat agar amanah kepemimpinan dijalankan dengan rendah hati, keterbukaan, dan keberpihakan kepada masyarakat,” pungkas Husnul.(JPNN)