jpnn.com, JAKARTA - Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) dan Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendukung hilirisasi kelapa.
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Jakarta, Kamis (13/3).
Kesepakatan tersebut lahir sebagai respons terhadap kondisi darurat kelapa akibat dampak fenomena El Nino sejak 2023 yang menyebabkan penurunan hasil panen.
Situasi diperburuk dengan meningkatnya permintaan kelapa bulat dari negara tetangga, sehingga memicu kelangkaan dan kenaikan harga di dalam negeri.
Jeffrey Koes Wonsono, Wakil Ketua Umum I HIPKI, menekankan pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah kelapa.
"Dengan kelapa diolah di dalam negeri menjadi berbagai produk turunan, maka akan menyerap tenaga kerja, menumbuhkembangkan ekonomi lokal, serta meningkatkan pemasukan negara," ujarnya.
Sementara itu, Soepri Hadiono, Ketua Umum APKI, menyoroti perlunya sinergi antara petani dan industri untuk mendukung kesejahteraan petani.
"Dengan ditandatanganinya MoU ini, kita berharap bisa mendukung keberlanjutan kesejahteraan petani kelapa," jelas Soepri.