Ganula Masih Beredar Tanpa Aturan Jelas, Bahaya BPA Mengintai

6 hours ago 6

Ganula Masih Beredar Tanpa Aturan Jelas, Bahaya BPA Mengintai

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi galon guna ulang. Foto: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkap temuan paparan Bisphenol A (BPA) pada galon guna ulang di enam kota besar Indonesia yang telah melebihi ambang batas aman sebesar 0,6 bagian per juta (bpj).

Kondisi ini diperparah dengan belum adanya regulasi soal usia maksimal penggunaan galon, sehingga galon lanjut usia—disebut ganula—masih bebas beredar.

Ketua Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), David Tobing, menegaskan bahwa penggunaan galon tua meningkatkan risiko pelepasan BPA, terutama jika sudah digunakan berulang kali dan terpapar sinar matahari.

Dia menyoroti lemahnya kebijakan perlindungan konsumen karena label peringatan risiko BPA baru diwajibkan secara penuh mulai 2024, dengan masa transisi hingga 2028, namun tanpa pembatasan masa pakai galon.

"Label penting, tapi tanpa aturan usia pakai, ganula tetap beredar. Galon polikarbonat tidak bisa dipakai selamanya. Di lapangan, galon bisa digunakan bertahun-tahun dan puluhan kali isi ulang," kata David dalam keterangannya, Senin (30/6).

BPA adalah senyawa kimia yang dikenal sebagai endocrine disruptor, atau zat yang meniru hormon estrogen dan mengganggu sistem hormonal manusia.

Riset global mengaitkan paparan BPA dengan gangguan tumbuh kembang anak, infertilitas, hingga risiko kanker.

Risiko ini meningkat pada galon yang tua, sering terpapar sinar, atau dicuci berulang kali secara tidak tepat.

Paparan BPA di galon guna ulang melebihi ambang batas, regulasi usia pakai belum juga diterbitkan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |