Dokter Konsumen

12 hours ago 6

Oleh: Dahlan Iskan

Dokter Konsumen

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Hari terus berganti tanggal. Pekerjaan begitu menumpuk. Lima rumah sakit vertikal sudah jadi. Semuanya kelas triliun rupiah.

Sempatkah Menkes Budi Gunadi Sadikin membangun "isi" dan sistemnya? Di lima rumah sakit itu sekaligus? Membangun "isi" sejak dari nol? Berapa lama?

Dokter KonsumenDahlan Iskan saat mengunjungi Bali International Hospital di Sanur, Bali. -Tomy Gutomo-Harian Disway-

Menkes seorang sarjana nuklir yang ahli keuangan. Ia tahu apa itu ICOR. Ia tahu: kalau rumah sakit itu tidak segera "produktif" maka ratio ICOR-nya buruk.

Negara ini terlalu banyak investasi yang menghasilkan ICOR yang buruk.

Kalau sampai satu tahun lagi produktivitas rumah sakit triliun itu belum baik, citra Menkes akan jatuh. Ia akan dapat peneguhan bahwa bukan dokter tidak tahu bagaimana membangun rumah sakit, apalagi kalau alat-alat canggih di dalamnya jarang dipakai.

Saya sudah meninjau RS Vertikal yang di Sanur, Bali. Sudah 100 persen jadi. Benar-benar hebat. Fisiknya. Bangunannya. Arsitekturnya. Interiornya. Peralatannya. Yang belum ada di Jakarta pun ada di sana. Lingkungannya indah. Pohon-pohon tua nan rindang dipertahankan.

Setidaknya yang di Bali ini harus sudah beres akhir tahun ini. Apa mungkin? Lalu yang di Surabaya. Berikutnya yang di Makassar.

Sampai hari ini menkes masih punya agenda besar bagaimana memperlakukan konsumen internalnya. Terakhir muncul tantangan dari kolegium dokter anak.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |