jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan Jatim meluncurkan inovasi digital terbaru bernama DEKAP, sebuah platform untuk mengoptimalkan peran guru Bimbingan Konseling (BK).
Platform tersebut digunakan untuk memantau dan mendampingi kesehatan mental serta pengembangan potensi siswa SMA/SMK di Jawa Timur.
DEKAP merupakan akronim dari Dengar, Empati, Kenali, Arahkan, Peduli, yang dirancang sebagai komunikasi dua arah antara murid dan guru BK, serta menjadi alat deteksi dini terhadap masalah psikologis siswa.
Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai mengatakan platform ini menjadi solusi atas keterbatasan jumlah guru BK di sekolah. Saat ini, rasio satu guru BK harus menangani 269 murid, padahal idealnya hanya 250 murid.
"Kami hadirkan peran ini kepada guru BK agar mereka mampu membantu persoalan-persoalan yang dialami anak-anak sekaligus memfasilitasi curahan hati murid dalam ruang digital yang aman,” ujar Aries saat peluncuran di Gedung Sabha Nugraha, Surabaya, Selasa (5/8).
Menurutnya, pendekatan digital ini penting karena siswa saat ini berasal dari generasi Z dan alfa yang akrab dengan teknologi. Oleh sebab itu, sistem digital seperti DEKAP akan lebih mudah diterima dan digunakan.Aries menjelaskan DEKAP menyediakan fitur curhat yang langsung ditangani oleh psikolog dan guru BK. Ada pula asesmen skrining psikologis, eksplorasi minat dan bakat, hingga sistem tindak lanjut terintegrasi.
"Contohnya, ketika curhat dengan teman, tetapi banyak miss-nya, kemudian ada platform DEKAP yang memfasilitasi mereka untuk curhat. Dalam fitur curhat itu kami sediakan expert psikologi dan BK sehingga apa yang mereka keluh kesahkan jadi lebih terarah,"jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan GTK Dindik Jatim, Ety Prawesti memerinci fitur-fitur utama DEKAP bagi guru BK, antara lain Dashboard Monitoring untuk memantau hasil tes psikologis dan minat bakat murid.
.jpeg)
