4 hours ago
2
jpnn.com, BANDUNG - DIGITS Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerja sama dengan Veda Praxis menggelar seminar bertajuk “Navigating the Future: Business Landscape and GRC Outlook 2025” di Theater FEB Unpad, Jatinangor, Jumat (14/3).
Acara ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas secara luring maupun daring melalui Zoom.
Seminar ini menjadi wadah peluncuran riset terbaru DIGITS Unpad dan Veda Praxis yang mengulas tren governance, risk, and compliance (GRC) di 2024, serta membahas faktor-faktor yang memengaruhi lanskap bisnis dan GRC di 2025. Fokus utama riset ini adalah penerapan GRC di tengah arus digitalisasi yang semakin mendominasi dunia bisnis.
CEO & Partner Veda Praxis sekaligus Presiden ISACA Indonesia Chapter, Syahraki Syahrir, menekankan pentingnya adaptasi digital dalam strategi GRC.
“Dalam menghadapi tantangan bisnis di 2025, digitalisasi akan memainkan peran utama dalam GRC. Organisasi perlu memastikan tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan mereka selaras dengan perkembangan teknologi dan regulasi yang semakin ketat,” ujarnya.
Seminar ini menghadirkan panelis ternama, seperti Prof. Dr. Hj. Ilya Avianti, Kepala Departemen Akuntansi Unpad; Syahraki Syahrir; serta Saskia Salmana, Dosen Unpad, dengan moderator Said Aryonindito. Prof. Ilya mengapresiasi riset ini sebagai satu-satunya di Indonesia yang memetakan lanskap bisnis dan GRC 2025.
“Sebagai pejuang governance, riset ini tidak boleh berhenti. Saya berharap DIGITS dan Veda Praxis terus melanjutkan penelitian yang bisa diimplementasikan, bahkan digunakan sebagai dasar kebijakan pemerintah,” ungkapnya.
Peserta seminar mendapatkan wawasan berharga mengenai strategi menghadapi tantangan bisnis di masa depan serta kesiapan organisasi dalam menerapkan GRC yang lebih adaptif di era digital.
